top of page

3. LEARNERS

Dengan dukungan organisasi yang memadai, seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan harus membangun sikap mental, motivasi dan kebiasaan belajar baru sebagai learners atau pemelajar, baik di tingkat individu, tim maupun organisasi.
Kebiasaan belajar baru tersebut dibangun oleh pemelajar dengan secara aktif melakukan pembelajaran, baik yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur, untuk meningkatkan kinerja.

1. Gambaran Umum

09 BEAN BAG.png

a) Pengertian

​

Senge (1990) di dalam Marquardt (2002) menyatakan bahwa Learning Organization dapat terwujud melalui individu yang berperan sebagai pembelajar. Meskipun adanya individu pembelajar tidak menjamin Learning Organization dapat terwujud, namun tanpa adanya individu pembelajar yang mengkolaborasikan hasil belajarnya, Learning Organization tidak mungkin dapat terwujud. Dengan kata lain, di dalam Learning Organization, komitmen dan kemampuan pembelajar yang mengimplementasikan hasil belajarnya merupakan hal yang sangat material.

Learners mencakup individu, tim, dan organisasi yang menempatkan dirinya sebagai pembelajar. Komponen Learners tidak hanya mencakup aspek fisik, namun juga motivasi, pemikiran, nilai-nilai, sikap dan mental, maupun inisiatif dalam upaya pengembangan diri, tim kerja dan organisasi secara menyeluruh dan berkesinambungan.

Komponen ini juga mendeskripsikan proses akulturasi budaya belajar dan keleluasaan pembelajaran, baik secara individu maupun tim, dalam memperoleh pembelajaran sesuai arah pengembangan organisasi. Akulturasi budaya belajar direpresentasikan dengan persepsi pegawai terhadap budaya belajar dan pengaplikasiannya, baik di lingkup individu maupun tim. Sedangkan, keleluasaan pegawai dalam memperoleh pembelajaran direpresentasikan dengan tingkat kemudahan setiap pegawai mendapatkan pembelajaran yang dibutuhkan (accessible). Pengukuran juga dilakukan terhadap tingkat implementasi kompetensi hasil pembelajaran sebagaimana akan diukur pada komponen learner’s performance.

​

b) Ruang Lingkup

​

Komponen ini mencakup bagaimana individu, tim, dan organisasi menempatkan dirinya sebagai pembelajar. Aktivitas sebagai learners meliputi bagaimana pandangan dalam mendefinisikan kebutuhan belajarnya, pemenuhan media/metodologi pembelajaran, persepsi atas kontribusi atas hasil belajar, serta persepsi atas dukungan organisasi terhadap proses pembelajaran.

​

c) Tujuan

​

Tujuan akhir dari komponen ini adalah terciptanya pembelajar sebagai identitas di dalam organisasi, baik secara individu, tim, maupun organisasi sebagai bagian dari Learning Organization dengan ciri yang melekat, yakni: 1) memiliki inisiatif dan motivasi tinggi untuk terus belajar secara berkesinambungan; 2) aktif mencari dan/atau menggali potensi yang tersimpan di dalam diri dan mengubahnya menjadi sesuatu yang berkontribusi terhadap kinerja; 3) memiliki sikap dan mental yang positif terhadap tantangan dan hal yang baru; 4) mampu menginternalisasi hasil belajar untuk pengembangan diri, tim kerja dan organisasi secara menyeluruh guna mendukung kinerja organisasi.

​

d) Subkomponen

​

Dalam rangka mewujudkan komponen Learners sebagai bagian dari Learning Organization, terdapat tiga subkomponen yang perlu dikembangkan meliputi:

​

  1. Individu sebagai pembelajar merupakan bagian dari Learning Organization yang mengakulturasi budaya belajar, meliputi namun tidak terbatas pada continuous learning (pembelajaran berkelanjutan), self-learning (pembelajaran atas inisiatif pribadi), dan self-mastery (kemampuan mencari atau menggali potensi yang tersimpan di dalam diri dan mengubahnya menjadi sesuatu yang berkontribusi terhadap kinerja);

  2. Tim sebagai pembelajar merupakan kumpulan individu pembelajar yang berkolaborasi dan memiliki visi bersama untuk meningkatkan pengetahuan kolektif dan kinerja organisasi sebagai bagian dari Learning Organization.

  3. Organisasi sebagai pembelajar yang secara aktif memberikan dukungan dan memfasilitasi kebutuhan pembelajaran bagi setiap individu dalam bentuk kejelasan tujuan, kesempatan, fasilitas, wahana untuk mengaplikasikan dan/atau mengujicobakan hasil belajar, dan lain-lain.

2. Implementasi

Untuk mengembangkan identitas sebagai pembelajar diperlukan tahapan-tahapan yang idealnya bukanlah suatu proses yang bersifat formalitas namun sudah terinternalisasi atau menjadi budaya dalam suatu unit organisasi. Untuk memantik dan menjaga budaya belajar, organisasi perlu mendukung aktivitas-aktivitas guna menumbuhkan dan memelihara budaya belajar tersebut. Implementasi untuk mewujudkan learners sebagai bagian dari Learning Organization meliputi strategi dan aktivitas sebagaimana tertera pada tabel berikut:

bottom of page