top of page

2. LEARNING FUNCTION      ORGANIZATION

Dalam komponen learning function organization, Kemenkeu perlu menindaklanjuti kebijakan yang telah ditetapkan pucuk pimpinan, sebagai contoh, dengan memastikan bahwa terdapat link and match antara visi dengan proses pembelajaran yang berkelanjutan; menerapkan program budaya belajar; merencanakan aksi, metode, maupun langkah-langkah terkait pembelajaran; dan jika dibutuhkan, melakukan penataan kelembagaan untuk menghilangkan hambatan komunikasi antar elemen dalam organisasi.

04 WORKSPACE.png

1. Gambaran Umum

a) Pengertian

​

Dalam pedoman ini, Learning Function Organization adalah organisasi yang menjalankan fungsinya dalam merancang dan mengelola visi, budaya, strategi dan struktur organisasi yang memfasilitasi dan mendorong pembelajaran dalam rangka perwujudan learning organization.

​

b) Ruang Lingkup

​

Ruang lingkup dari komponen ini adalah ketersediaan dan dikelolanya visi, budaya, strategi, dan struktur organisasi yang selaras dalam mendukung perwujudan learning organization.

​

c) Tujuan

​

Tujuan dari komponen ini adalah untuk mendorong terwujudnya organisasi yang memiliki visi, budaya, strategi, dan struktur organisasi yang memfasilitasi dan mendorong pembelajaran (baik pembelajaran individu, pembelajaran grup/tim, maupun pembelajaran organisasi) sehingga perwujudan learning organization dapat terlaksana secara lebih terarah, sistematis dan berkelanjutan.

​

d) Subkomponen

​

Tujuan dari komponen ini adalah untuk mendorong terwujudnya organisasi yang memiliki visi, budaya, strategi, dan struktur organisasi yang memfasilitasi dan mendorong pembelajaran (baik pembelajaran individu, pembelajaran grup/tim, maupun pembelajaran organisasi) sehingga perwujudan learning organization dapat terlaksana secara lebih terarah, sistematis dan berkelanjutan.

​

  • Visi

       Visi dikembangkan dalam rangka menghasilkan produk/jasa yang baru atau lebih baik. Organisasi perlu membangun shared vision dan meyakini bahwa perwujudan learning organization adalah kunci untuk mencapai tujuan organisasi

 

  • Budaya

       Budaya belajar dipercaya sebagai titik kritis keberhasilan organisasi sehingga pembelajaran diintegrasikan ke dalam keseluruhan fungsi organisasi. Sebagai contoh: (1) organisasi mendorong pembelajaran dan memberikan apresiasi/penghargaan bagi individu pembelajar, (2) pegawai tidak hanya bertanggung jawab terhadap pembelajaran bagi dirinya sendiri, namun juga terhadap pembelajaran orang lain, dan (3) adanya dorongan bagi pegawai untuk melakukan eksperimen dan inovasi di mana organisasi menganggap kesalahan (mistake) sebagai suatu hal yang wajar dalam proses pembelajaran.

 

  • Strategi

       Strategi diterapkan dalam proses perolehan, transfer maupun pemanfaatan knowledge di seluruh kegiatan organisasi. Sebagai contoh, organisasi: (1) menyelaraskan (align) antara pembelajaran dengan kinerja organisasi dan individu, (2) mengintegrasikan pembelajaran dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari, (3) memfasilitasi berbagai bentuk pembelajaran yang beragam, dan (4) menciptakan lingkungan kerja yang mendukung proses pembelajaran.

 

  • Struktur

       Struktur disusun sedemikian rupa sehingga lebih mudah terjalin hubungan/kolaborasi serta mengalirnya informasi di dalam organisasi. Beberapa karakteristik struktur organisasi yang mendukung proses pembelajaran: (1) hirarki yang tidak terlalu berjenjang (flat) dan ramping (streamlined), (2) tidak terkotak-kotak (unbounded) agar mempermudah arus informasi dan pembelajaran lintas batas, dan (3) minimnya birokrasi yang menghambat pembelajaran.

2. Strategi Implementasi

Untuk mendorong terwujudnya learning organization, seluruh unit eselon I di Kementerian Keuangan perlu:

bottom of page